Komite Nasional
Papua Barat ( KNPB) adalah sebuah wadah yang didirikan dengan tujuan
mediasi rakyat West Papua dalam gerakan Pembebasan Nasional Papua Barat
dengan agenda bersama, untuk menuntut hak penentuan nasib sendiri dan
menjadikan Referendum sebagai jalan tengah dalam medudukan persoalan
West Papua secara demokrasi, adil dan beradab. Dengan kata lain hadirnya
KNPB sebagai media nasional untuk mendukung dan mendorong agenda IPWP
dan ILWP.
Dengan
dasar tersebut, maka pada tanggal 19-22 November 2010 telah
dilaksanakannya KONGRES I KNPB itu, telah menghasilkan resolusi yang
menjadi sikap dan komitmen seluruh peserta, bahwa fokus program KNPB
yang utama adalah penyelesaian secara hukum dan politik. KNPB secara
nasional menurunkan program politik dan organisasi, pertama program KNPB
adalah tercapainya cita-cita bangsa West Papua, yaitu Merdeka secara
politik melalui jalur yang paling demkrasi da bermartabat yaitu
Referendum. Kedua, Program organisasi KNPB sebagai media mendorong
terbentuknya Wadah Nasional Papua Barat sebagai badan representative,
sekaligus sebagai simbol persatuan dalam mengendarai perjuangan West
Papua, hingga terbentuknya Pemerintahan sementara pasca referendum.
Untuk
menyukseskan agenda pembentukan Wadah Nasional Papua Barat ini, maka
sebagai langkah awal perlu dibentuknya Wadah Rakyat Daerah. Dengan Wadah
Rakyat Daerah ini, maka semua elemen, faksi yang ada di daerah itu
disatukan dan figur-figurnya di pilih langsung oleh masyarakat di daerah
itu. Wadah Rakyat Daerah ini sebagai badan atau forum represetative,
sekaligus sebagai simbol persatuan dalam mengendarai perjuangan West
Papua di daerah. Selanjutnya Wadah Rakyat Daerah ini membentukWadah
Nasional Papua Barat sebagai Wadah Represetatif politik bangsa West
Papua da sekaligus sebagai simbol persatuan dalam mengendarai perjuangan
politik Bangsa West Papua.
Melihat
fenomena gerakan perjuangan nasional Papua Barat yang kian terdegradasi
dalam budaya egoisme, sentimen organ/kepentingan organisasi dan tidak
merakyat, maka KNPB bersama massa rakyat yang dilandasi oleh semangat
patriotisme melakukan revitalisasi agenda nasional Papua Barat dan
rekonstruksi struktur pada tanggal 15 Desember 2008 di Sentani.
Pada tanggal
21- 24 Agustus 2009 dilakukan Mubes KNPB di Port Numbay guna pembentukan
KNPB Wilayah dan menetapkan program strategis ditengah dinamika
kepentingan faksional yang mengancam internal perjuangan dan tujuan
utama perjuangan.
Pada tahun
2010, KNPB bersama massa rakyat mengadakan Kongres KNPB di Sentani guna
membahas dan menetapkan prinsip-prinsip organisasi dan aturan serta
program kerja KNPB. Untuk menyukseskan agenda pembentukan Wadah Nasional
ini, maka sebagai langkah awal perlu dibentuknya wadah representative
perwakilan daerah yang dikenal dengan nama Parlemen Rakyat Daerah (PRD).
Dengan adanya Parlemen Daerah ini, maka semua elemen,faksi perjuangan
yang ada di daerah itu disatukan didalam Parlemen Daerah. Parlemen
Daerah ini sebagai badan atau forum representatif, sekaligus sebagai
simbol persatuan dalam mengendarai perjuangan politik Papua di Daerah.
Selanjutnya Parlemen Daerah ini membentuk Parlemen Nasional Rakyat Papua
Barat sebagai badan atau forum representatif, sekaligus simbol
persatuan dalam mengendarai perjuangan Papua.
Kami bermaksud
membentuk “Parlemen Nasional Papua Barat ” sebagai Parlement Rakyat hari
ini, bukan berarti kami tidak menghargai tua-tua dalam perjuangan dan
beberapa organisasi yang sedang jalan, atau juga bukan untuk menyalahkan
dan membenarkan ide ini. Tetapi sesungguhnya merupakan ajakan untuk
kita mengerti bagaimana menciptakan sebuah kepemimpinan yang berdiri
bersama kekuatan rakyat, karena yang mau ‘merdeka’ adalah rakyat.
Pada tahun 2011
–sampai Maret 2011 KNPB telah berhasil mediasi rakyat untuk membentuk
23 Parlemen Rakyat Daerah di 23 daerah yaitu Biak, Mnukwar, Sorong Raya,
Fakfak, Kaimana, Timika, Paniai, Hubula. Numbay, Tabi, Yahokimo, Pucak
Jaya, Yalimo, Baliem, Nabire, Intan Jaya, Pengunungan Bintang, Dogiyai,
Deiyai, Yamo, Nduga, Ilaga, dan Tolikara. 23 PRD ini melakukan pertemuan
awal pada bulan Februari tahun 2012 di Biak untuk konsolidasi PRD
setanah West Papua guna membentuk Wadah representative politik rakyat
West Papua, maka disepakati untuk melakukan Konferensi PRD setanah West
Papua di Numbay ( Jayapura) pada tanggal 1- 5 April 2012.
Akhirnya pada
tanggal 5 April 2012 melalui Konferensi Nasional Parlemen Rakyat Daerah
Setanah West Papua berhasil membentuk dan mendeklarasikan Parlemen
Nasional West Papua. Parlemen Nasional West Papua adalah wadah
representative politik rakyat West Papua. Tujuan terbentuknya Parlemen
Nasional West Papua ini adalah untuk memperjuangkan hak penentuan nasib
sediri rakyat West Papua secara adil dan bermartabat sesuai dengan
prinsip-prinsip hukum international, standar-standar hak asasi manusia
dan Piagam PBB.
Keanggotaan PRD
adalah utusan rakyat yang dipilih berdasarkan daerah pemilihan di
daerah tersebut. Jumlah anggota PRD adalah paling kurang 30 orang dan
paling banyak 50 orang. Setiap PRD mempunyai hak untuk mengutus atau
mengirim wakilnya untuk duduk atau berada pada Parlemen Nasional West
Papua. Keanggotaan Parlemen Nasional West Papua adalah paling kurang 20
orang dan paling banyak 30 orang dari setiap PRD.
Pada tanggal 5
April 2012 Parlemen Nasional West Papua dihadiri oleh semua anggota
Parlemen Rakyat Daerah menetapkan Free West Papua Campaign adalah Wadah
politik perjuangn West Papua di international untuk melakukan lobby,
kampanye untuk mencari dukungan kepada komunitas masyarakat
international, Parlemen di setiap Negara dan pemerintah disetiap Negara
serta ke PBB. Dan pada saat yang sama pula telah menetapkan tuan Benny
Wenda sebagai ketua Diplomat international untuk West Papua.
Guna memperkuat
posisi IPWP dan ILWP yang telah dibentuk pada tahun 2008 dan 2009, maka
Parlemen Nasional telah menetapkan IPWP sebagai lembaga politik
international untuk West Papua dan ILWP sebagai lembaga hukum
international untuk West Papua. IPWP dan ILWP adalah lembaga
international yang didalamnya terdapat anggota parlemen dan pengacara di
setiap Negara dan bekerjasama dengan Free West Papua Campaign guna
melakukan kampanye, advokasi dan lobby tentang hak penentuan nasib
sendiri rakyat West Papua untuk mendapat dukungan di parlemen dari
setiap Negara dan mendapat di pemerintah dari setiap Negara, selanjutnya
Free West Papua Campaign bersama Negara-negara yang mendukung dan Free
West Papua Campaign melakukan lobby, advokasi ke PBB untuk mendapat
dukungan.
Setelah
terbentuknya Parlemen Nasional West Papua maka Parlemen Nasional West
Papua telah menetapkan Komite Nasional West Papua sebagai pelaksana
keputusan politik dari Parlemen Nasional West Papua secara nasional dan
terus mendiasi rakyat West Papua untuk memperjuangkan hak penentuan
nasib sendiri secara damai dan bermartabat.
Keberadaan Free
West Papua Campaign sebagai Kantor Papua Merdeka diluar negeri, maka
Kantor Free West Papua Campaign telah dibentuk di pemerintah Kerajaan
Inggris Raya, Pemerintah Kerajaan Nederland, Pemerintah PNG, Pemerintah
Australia. Kedepan Kantor Free West Papua Campaign akan terus dibuka
disejumlah Negara untuk mengakomodir perjuangan kemerdekaan West Papua
secara baik disetiap Negara untuk terus menerus melakukan lobby,
kampanye untuk mendapat dukungan dari setiap Negara dan PBB.
Hormat saya
Buchtar Tabuni
Ketua Parlemen Nasional West Papua
Sumber: West Papua National Parliament
0 komentar:
Posting Komentar