TRONDHEIM,  – Dewan Gereja Dunia dalam pertemuan 
komite sentral di Trondheim, Norwegia yang baru saja selesai beberapa 
hari lalu merekomendasikan membentuk kontingen delegasi ekumenis 
internasional sebagai bentuk solidaritas melakukan kunjungan ke Provinsi
 Papua.
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Selasa (28/6), di salah 
satu sesi di pertemuan komite sentral Dewan Gereja Dunia permintaan 
kunjungan solidaritas tersebut digelar dalam rangka melaksanakan ziarah 
keadilan dan perdamaian yang setiap hari digumuli dalam pokok-pokok doa 
Dewan Gereja Dunia.
Dalam pertemuan yang digelar di Trondheim, Norwegia antara 22-28 Juni
 2016, selain memberi usulan tentang pembentukan kontingen untuk 
melakukan kunjungan ke Papua, komite sentral juga mengajak banyak pihak 
mendukung gereja anggota – khususnya Gereja Kristen Injili (GKI) di 
Tanah Papua melalui Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), 
Konferensi Pasifik Gereja (PCC), dan Konferensi Kristen Asia (CCA) – 
agar mendoakan dan bertindak dalam mendukung kesaksian gereja dalam 
rangka  terwujudnya keadilan dan perdamaian di kawasan itu.
Dalam catatan Dewan Gereja Dunia, 
 dikatakan bahwa lembaga itu telah mengikuti proses yang terjadi di 
Papua sejak 1960-an atau beberapa tahun setelah Provinsi Papua menjadi 
bagian Indonesia. Dalam catatan lembaga ini, dari sekian banyak protes 
terhadap kebijakan pemerintah pada bulan Mei dan awal Juni tahun ini, 
lebih dari 3.000 orang berada dalam tahanan pemerintah Indonesia.
Dikatakan pula bahwa konflik di Provinsi Papua yang saat awal berdiri
 masih bernama Irian Jaya menelan korban ribuan orang sejak akhir 
1960-an. 
Di tengah laporan tentang situasi HAM yang memburuk di Papua Barat, 
pernyataan dukungan untuk Papua dikeluarkan pada tanggal 28 Juni selama 
hari penutupan untuk pertemuan di Trondheim, Norwegia, Komite Sentral 
Dewan Gereja Dunia (WCC)," demikian pernyataan Dewan Gereja Dunia pada laman resminya.
Pada Februari 2012, komite eksekutif Dewan Gereja Dunia  membahas 
situasi di Provinsi Papua dalam sebuah pernyataan yang mengungkapkan 
keprihatinan tentang militerisasi dan eksploitasi dalam skala besar 
terhadap sumber daya alam di Papua.
Selain itu Dewan Gereja Dunia mengamati bahwa di provinsi tersebut 
tampak berbagai masalah sosial. Di antaranya transmigrasi yang belum 
merata, kurangnya lapangan kerja dan kesempatan ekonomi bagi penduduk 
asli Papua. Di sisi lain, Dewan Gereja Dunia mendapati laporan dari 
Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKITP), yaitu masih seringnya 
terjadi pelanggaran HAM secara sistematis seperti penangkapan secara 
sewenang-wenang, penyiksaan, pembunuhan,  penindasan, kekerasan, 
pengekangan aspirasi penduduk asli Papua untuk menentukan nasib di tanah
 mereka sendiri.
Dewan Gereja Dunia juga mencatat bahwa Presiden Joko Widodo sering 
berjanji menghentikan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional dan 
pelanggaran HAM terhadap penduduk asli Papua oleh aparat keamanan 
Indonesia. Ia juga menjanjikan dialog, rekonsiliasi dan pembangunan di 
Provinsi Papua. Tetapi  langkah tersebut belum cukup. Pelanggaran 
kebebasan berekspresi di Provinsi Papua dan pelanggaran HAM untuk 
berkumpul secara damai  dilaporkan laporan setiap hari.
Keprihatinan terhadap Papua, tidak hanya ditunjukkan Dewan Gereja 
Dunia. Pada Maret 2016 sebuah komisi dari Gereja Katolik Brisbane, 
Australia melansir hasil temuan fakta-fakta pelanggaran Hak Asasi 
Manusia (HAM). Temuan mereka mendesak campur tangan Perserikatan 
Bangsa-bangsa. Selain itu Gereja Katolik Keuskupan Brisbane mendesak 
upaya penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua. 
Dalam laporan setebal 24 halaman itu – yang dimuat di catholicleader.com.au – salah
 satu rekomendasi mereka adalah “mendesak negara-negara di kawasan 
Pasifik mengupayakan intervensi Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan Sidang 
Umum PBB untuk melakukan investigasi independen,” demikian bunyi kutipan
 laporan tersebut.     (oikoumene.org/catholicleader.com.au).
Source:SATUHARAPAN.COM 
HAM Memburuk, Dewan Gereja Dunia Bentuk Delegasi ke Papua.
 
- Title : HAM Memburuk, Dewan Gereja Dunia Bentuk Delegasi ke Papua.
- Posted by :
- Date : 17.00
- Labels : GEREJA, HAM, PELANGGARAN HAM, TERKINI
 
 


 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar