728x90 AdSpace

Latest News

Jumat, 17 Juli 2015

GDLB: IBADAH PEMBUKAAN PAPUA MENUJU PIF



KNPBTIMIKANEWS--  Ibadah Pembukaan Gerakan Doa Lintas Bangsa (GDLB) secara Nasional di mediasi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sebagai media  Rakyat Papua Barat dan Penanggung jawab Politik Parlemen rakyat Daerah (PRD) Wilayah Timika, menggelar Ibadah doa bersama untuk mendukung tahapan United Liberation Movement  For West  Papua (ULMWP) melalui Melanesia Spearhead Group  (MSG) menuju Pasifik  Island Forum (PIF) dan  Indonesia Segerah “STOP..!” Genosida diatas Tanah Papua.

“Gerakan Doa Lintas Bangsa dengan Thema “WEST PAPUA DARI MSG MENUJU PIF” DAN INDONESIA SEGERA STOP GENOSIDA DI TANAH PAPUA,” Tertulis Spanduk Ukuran besar di depan kantor sekertariat KNPB dan PRD Wilayah Timika. Pada Jumat (17/05/2015), pada pukul 10:00 Wpb mulai dan diakhiri pada 14 :00 Wpb, Ibadah berjalan aman.

Panitia Kegiatan Gerakan Doa Lintas bangsa sekaligus Ketua KNPB I  Wilayah Timika (Yanto Awerkion) menyatakan Perjuangan Papua merdeka sudah jelas dan benar dalam tahapan demi tahapan kita sudah berjuang sampai saat ini Perjuangan Papua merdeka sudah diakui di rumpun Melanesia bukti bahwa ULMWP sudah terima sebagai pengamat/ Observer di MSG. Sehingga rakyat Papua jangan bosan-bosan, tapi tetap semangat.

Kami Panitia mengharap, seluruh Rakyat Papua baik yang ada di Timika maupun seluruh Papua teritori West Papua maupun di luar Papua mohon dukungan Doa dan Puasa Untuk mendukung agenda Perjuangan bangsa Papua ini, melalui ULMWP ke MSG menuju PIF.

Lanjut  Yanto, kami  berharap tiga komponen  fraksi Pejungan Papua merdeka  yakni WPNCL, PNWP, dan NRFPB “jangan diam nyatakan sikap dukungan terhadap ULMWP dari MSG menuju PIF dengan Doa Puasa, ibadah, jumpa press, dan Aksi damai,”mengajaknya.

KNPB, juga menilai sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia bahwa, Pelanggaran Hak Asasi Manusia “HAM” yang berat dapat mengadili sebagaimana diatur Pasal 1 angka 3 UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia “UU 26/2000” namun peradilan Indonesia tidak perna mengadili pelaku kejahatan di papua barat.

Indonesia masih dilancarkan Pembunuhan; pemusnahan; perbudakan; menghalangi kemerdekaan secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional, 
Penyiksaan, pemerkosaan, perbudakan seksual, pelacuran, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara. penganiayaan terhadap suatu bangsa dan ras, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain semuanya ini telah diatur  dalam Undang-undang dasar Republik Indonesia maupun hukum internasional. 

Namun kini Indonesia masih melanggar tidak sesuai dengan UUD yang berlaku maka, dalam kondisi seperti itu, kita rakyat papua harus bersatu dan keluar dari semua penjajahan tersebut.

Rakyat Papua sudah  kembali kepada keluarga kandungnya Melanesia (MSG) pada 26 Juni 2015 bulan lalu dan agenda selanjutnya West Papua menujuh ke PIF oleh  karena itu, rakyat West Papua melakukan Doa dan Puasa. dan Kita harus menjadikan perjuangan ini milik pribadi kita. 

Selanjtnya Wakil Parlemen Rakyat Daerah Wilayah Timika Sem Asso juga dengan tegas mengutuk dalam nama Allah bangsa Papua bagi mereka yang main mata dengan Melindo. rakyat papua sadar bahwa tahapan perjuangan Papua merdeka melalui ULMWP sangat jelas. jadi ketiga Fraksi perjuangan sudah lahirkan wadah kordinasi yakni ULMWP sejak taggal 1- 06 desember 2014 lalu.

Sehingga tahapan sudah jelas menuju penentuan nasib sendiri “melalui ULMWP Ke MSG sudah terima dan mengakui sebagai Pengamat/observer, dan selanjutnya UMLWP akan melobi dalam Forum yang tertinggi di pasifik yakni PIF, setelah diterima masuk ke Deklonisasi PBB, tahapan berikutnya masalah papua akan di bawah ke mahkama internasional.

“Untuk membahas  masalah papua di mahkama internasional, hadirkan bebarapa Negara yang ikut terlibat dalam masalah Papua yakni, Rakyat Papua (ULMWP), Belanda,  Indonesia, Amerika, dan PBB. Untuk menentukan nasib bangsa papua melalui Referendum atau Indonesia mengakui kemerdekaan Papua sejak 1 desember 196,”1 Jelasnya.

Lanjut Sem, kita rakyat papua harus yakin bahwa dalam bentuk apapun mutlak dilawan terrhadap Kolonialisme, Kapitalisme dan Militerisme, perlawanan kita secara damai bukan dengan kekerasaan. Sadarkan mereka melalui doa dan puasa setiap hari.  “pola perlawanan yang damai dan bermartabat harus terus dilakukan tanpa dipengaruhi oleh provokasi kekerasan penjajah Republik Indonesia,”Pungkasnya.

Keberadaan Indonesia ditanah papua tidak ada maksud yang baik hendak diterapkan program negara republik Indonesia kepada rakyat papua, bertujuannya menghabiskan orang Papua. Sehingga rakyat papua berdoa banyak. Hal ini disampaikn oleh Pdt Deserius saat menjelaskan tahapan perjuangan pembebasan Papua.

Lanjut Deserius, rakyat Papua sudah dalam satu barisan persatuan perjuangan kita melalui ULMWP. Indonesia menghalangi perjuangan bangsa Papua bergabung dalam upaya-upaya UMLWP masuk PIF dengan sebuah buatan wadah Republik Indonesia yaitu MELINDO (Malanesia-Indonesia), Maka kita berdoa agar usaha mereka dipatakan oleh Tuhan,”bahan doa.

Kelompok Malanesia Indonesia (MELINDO) ini juga sebagai Asosiasi di MSG hanya untuk kepetingan ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara Malanesia. Dan ULMWP di terimah sebagai Observer (Pengamat) dengan tujuan agar politik perjuangan Papua menuju Penentuan Nasib sendiri. 

Setelah Orang Papua kembali ke rumah Malanesia melalui ULMWP dengan status sebagai Observer (Pengamat), kondisi dipapua mulai berubah artinya bahwa  pergerakan Negara Republik Indonesia tidak tenang untuk memusnahkan ras malanesia di teritori papua dalam rangka mempertahankan Papua tetap dalam penindasan, penderitaan bagi masyarakat Malanesia di Papua 

Kemudian ibadah Gerakan Lintas bangsa di Pimpin oleh Pdt Daniael Bagau, selaku komisi agama PRD Wilayah Timika, dalam kotbanya menyatakan rencana manusia bisa gagal tapi jika rencana Tuhan bilang Papua merdeka maka kita Merdeka, dengan cara Tuhan. Sehingga kita tetap ada dalam rancangan keinginan Tuhan.

Renungan ibadah terdapat dalam (Mazmur 12:6-9) “Janji Tuhan adalah janji yang murni”. “Allah menghargai orang yang membela kebenaran dan Allah melindungi setiap orang yang membela kebenaran demi banyak orang” inti Firman Tuhan. (Admin)

KNPB-PRD-Timika

FOTO KEGIATAN











GDLB: IBADAH PEMBUKAAN PAPUA MENUJU PIF
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Top