KNPBNews, Timika--- " KNPB Mediasi Rakyat Papua Syukuri ULMWP Menjadi Anggota Full MSG akan Umumkan Pada Bulan September ", Hari ini tanggal 30 juli 2016, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Timika melakukan ibadah doa dan makan bersama masakan Bakar batu, sebagai ucapan syukur atas menyambutnya hasil keanggotaan United Libaration Movement For West Papua (ULMWP) Anggota Full di Melanesia Speard Group (MSG) yang akan umumkan pada bulan September mendatang di Vanuatu.
Dalam acara tersebut, rakyat bangsa papua mengerti perjuangan sehingga rakyat menyumbang babi mencapai 19 ekor dan menghadiri dari ketiga komponen besar yaitu WPNCL, NRFPB dan PNWP yang telah bergabung dalam satu wadah kordinatif yaitu : ULMWP
Kagiatan tersebut, di pusatkan di Kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) KNPB-PRD Timika Wilayah Bomberay, kebun Sirih Jl.Freeport Lama Bendungan Timika West Papua. Dengan Thema: "Bersyukur Pada Tuhan Karena Papua Pasti Merdeka", dalam hal Aplikasi ULMWP menjadi Full Member di MSG. kegiatan berlangsung pada Sabtu, 30 Juli 2016.
Namun Sebelumnya TNI- POLRI bersama pemerintah daerah telah mengatakan bahwa kegiatan KNPB menghasut rakyat tetapi, kita melihat ungkapan dan kehadiran rakyat papua saat kegiatan demonkrasi saja sudah menentukan jelas. Mana yang Kegiatan benar dan salah. Semua rakyat datang karena rasa memiliki dalam diri mereka, bukan dipaksa dari KNPB.
“Kami tahu dan kami sudah mengetahui apa tujuan dan maksud dari KNPB dan kerja Militer Organik dan Non Organik yang dibagun oleh Penjajah Negara Indonesia”
Demikian juga hari ini tanggal 30 juli 2016 usai melakukan ibadah syukuran Rakyat sendiri melakukan jumpa perss sama-sama bahwa : Kegiatan KNPB tidak pernah menghasut non Papua Indonesia yang berada di atas tanah papua apa lagi kami orang papua yang mempunyai masalah dan kegiatan demontrasi perjuangan politik papua merdeka adalah milik kami semua rakyat bangsa papua yang ada diatas tanah papua bukan kegiatan KNPB.
KNPB ada hanya mewakili kami rakyat papua untuk mediasi lanjutan perjuangan. seandainya TNI-POLRI tidak menghadang kami saat kami menyampaikan aspirasi maka, jelas-jelas kegiatan kami aman dan terkendali tetapi TNI-POLRI hadang lalu, menangkap, memukul, sehingga TNI-POLRI yang biasa menciptakam masalah dengan kami bangsa papua hal ini ungkapan langsung dari rakyat papua setelah ibadah syukuran.
Ungkapan ini telah membuktikan bahwa yang memaksakan rakyat papua dengan kata penghasutan adalah TNI-POLRI itu sendiri, bukan kegiatan KNPB yang menghasut rakyat. Maka aparat keamanan melakukan hal ini hanya mau menutupi ruang demokrasi diatas tanah papua yang dilakukan oleh ormas.
Apakah Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, UU Nomor 12 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Kovenan Hak Sipil dan Politik, dan UU Nomor 9 Tahun 2008 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Depan Umum.
Terjadi tindak kekerasan oleh aparat Kepolisian terhadap warga Papua maupun aktivis Ini bertentangan dengan UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, UU Nomor 12 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Kovenan Hak Sipil dan Politik, dan UU Nomor 5 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi Menentang Penyiksaan.
Hal-hal ini dalam UUD sangat menjamin di indonesia. TNI-POLRI lebih khusus di Timika serta pemerintah daerah ketahui poin-poin UUD yang tersebut diatas.
Kegiatan Berjalan Aman dan lancer walaupun Bupati DPR dan TNI-Polri Menutupi ruang demokrasi Rakyat Papua melakukan kegiatan dengan ibadah doa dan makan bersama ditutupi dengan Waita, Bese, dan Yospan.
KNPB dan PRD Timika
Sumber:http://knpb-timika.blogspot.co.id/
Sumber:http://knpb-timika.blogspot.co.id/
Berikut foto:
0 komentar:
Posting Komentar