Port Moresby (31/08/2015). Kegiatan
Pertemuan atau KTT Para Pemimpin Negara-negara Kepulauan Pasifik yang
ke-46 akan dilaksanakan pada tanggal 7 – 11 september 2015 akan
dilaksanakan di Port Moresby ibu kota negara Papua New Guinea (PNG).
Untuk
persiapan dalam pertemuan itu, sebelumnya dilakukan pertemuan internal
antara rapat komite pejabat, para dewan pengatur PIF, sudah bertemu di
Suva pada tanggal 12-13 agustus 2015. Suva sebagai markas sekertariat
PIF.
Pertemuan
PIF dilakukan pada setiap tahun, untuk mengembangkan respon kolektif
tentang isu-isu regional di kawasan pasifik. Maka, dalam kegiatan itu,
thema kegiatan yang ditetapkan adalah “Isu Perubahan Iklim, Tata Kelola
Pemerintahan di kawasan Kepulauan Pasifik.
Organisasi
PIF merupakan sebuah organisasi regional kawasan pasifik yang sering
disebut kawasan Oseania, yang terdiri dari : Melanesia, Mikronesia dan
Polinesia.
Berikut ini adalah jadwal kegiatan KTT PIF Ke-46 :
Senin, 7 september 2015 : Pertemuan Para Pemimpin Negara Pulau-Pulau Kecil
Selasa, 8 september 2015 : Pertemuan Para Pemimpin Pasifik ACP, dan Pembukaan Resmi KTT PIF Ke-46
Rabu, 9 September 2015 : Sidang Paripurna KTT PIF KE-46
Kamis, 10 September 2015 : Retreat Para Pemimpin PIF
Jumat, 11 September 2015 : Sidang Paripurna Mitra Dialog Post-Forum Ke-27, dan Penutup.
Silakan Kunjungi website resmi PIF : http://www.forumsec.org/
We Are Big Family In Pasific.
Isu
yang pasti akan dibicarakan dalam KTT PIF Ke-46 tentang Papua Barat
sebagai anggota Observer MSG melalui ULMWP sebagai organ payung
pergerakan perjuangan Papua Merdeka adalah sebagai berikut :
- Isu Pelanggaran HAM berat mulai sejak tahun 1960-an hingga saat ini (2015), dan pemusnahan etnis melanesia di Papua,
- Isu Lingkungan dan ilegal mining perusahaan asing di Papua Barat Indonesia,
Dengan,
atas dasar fakta isu-isu ini, makan melalui kegiatan PIF akan
dipertimbangkan sebagai anggota observer di PIF berkaitan dengan dua (2)
point di atas. Maka, KTT PIF Ke-46 akan menyepakati dan
merekomendasikan untuk penyelesaian persoalan Papua barat ini melalui :
- Pembentukan tim pencari fakta isu-isu tadi, dalam bentuk utusan khusus dari anggota PBB atau Pemimpin Negara-negara PIF mengunjungi ke Papua,
- Melanesia & Melindo sebagai dua belah pihak antara indonesia-papua dipanggil dan dijadikan 1 agenda besar penyelesaian di kawasan pasifik menjadi Pihak Penengah,
- Pasti akan ditawarkan persoalan Papua Barat akan dibawa ke Sidang Umum Dekolonisasi PBB.
Dalam
pertemuan itu juga, pastinya, pemimpin MSG mendaftarkan nama-nama yang
akan menjadi delegasi dari sub-region melanesia, dalam KTT PIF Ke-46,
yaitu; PNG, Vanuatu, Salomon Island, Fiji, Caledonia, Papua (ULMWP), dan Indonesia (Melindo). Kemungkinan besar Papua (ULMWP) & Indonesia (Melindo) masing-masing akan diikutkan perwakilan 1 atau 2 orang.
Akhirnya, terkait dengan kegiatan KTT PIF ini, seluruh rakyat Papua Barat Melanesia, medukung agar kita dapat dan berhasil suatu pencerahan atau satu tanda heran seperti yang terjadi di Honiara, saat KTT MSG.
sumber : http://www.unisdr.org
0 komentar:
Posting Komentar