Rakyat Papua tergabung dalam Tim Peduli Pelanggaran Hak Asasi
Manusia (TPHAM) Papua Barat, mediasi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
wilayah Timika sebagai media Nasional Bangsa Rakyat Papua barat, dan Parlemen
Rakyat Daerah (PRD) Sebagai Penanggung Jawab Politik dalam kegiatan melakukan
protes terhadap kejahatan Luar biasa yang dilakukan Oleh Indonesia di Teritori
West Papua. Aksi kemanusian tersebut di blockade oleh TNI-POLRI di depan pasar
dan terminal Gorong-gorong pada kamis (03/09/2015) Waktu Timika
Indonesia mengakui Negara Hukum dan Demokrasi di junjung tinggi
dijalankan oleh Penegak Hukum dalam Hal pihak kepolisian Indonesia dan Tentara,
justru mereka tidak hargai rakyat Papua. melarang dan memblokade aksi
kemanusian di gelar mediasi KNPB Wilayah Timika.
Walupun Negara Indonesi melalui militernya melarang memblokade
Aksi kemanusian terkait Pelanggaran Ham berlebihan dilakukan oleh Tni-Polri,
tetapi aksi ibadah pemasangan lilin dalam bentuk duka cita atas pelanggaran Ham
terbesar terjadi minggu kemarin,Rakyat Papua tetap berlanjut di titik
pemblokade depan Gorong-gorong Timika.
Knpb Mediasi ribuan Rakyat turun jalan menggelar demo damai,
menyampikan aspirasi, menuntut Pemerintah Indonesia kepada Presiden Joko Widodo
dan Yusuf Kala, Segera Tuntaskan dan bertanggung jawab pelanggaran Hak Asasi
Manusia (HAM) Papua dan Tarik Militer dari Seluruh Tanah Papua. Karena Militer
Pembunuh rakyat Asli Papua. Di west Papua.
Knpb Menilai Papua melebih TNI dan Polri, serta Nonorganik Bais
Bin BMP dan Kelompok Jihat Jimat mereka menguasai tempat tempat trategis di
seluruh Teritori West Papua sorong sampai Merauke.jadi Negara harus tarik
Pasukannya.
TNI-POLRI di Papua juga, memproduksi menjual, minuman keras,
membuka tempat Bar, Bioskop Malam, Togel, King, dan Judi. membuat rakyat Papua
terjemak oleh permainan Badan Inteljen Strategis Bais dan Badan Inteljen
Negara, sedang Operasi di seluruh pelosok tanah Papua, sehingga daerah Papua
jadi daerah Darurat Militer
Banyak rakyat yang korban atas kerja dan permainan Militer
Indonesia di Papua contoh nya Nabire Berdarah, Dogiai Berdarah, Paniai,
Berdarah, Timika Berdarah dan daerah Papua lainnya. Sampai detik ini Negara
Indonesia punya hukum Negara tidak pernah diadili pelaku kejahatan di Seluruh
Papua.
TNI-POLRI seenaknya menembak memperkosa membantai membunuh
rata-rata anak sekolah pemudah usia fuber masih mudah, mulai sejak Presiden
JOKO Widodo menjadi Presiden Indonesia, tidak sanggup menyelesaikan kemauan
Orang Papua justru, pelaku kejaharan selalu dilindungi dan dipiarah secara rapi
tersulubung dan terstruktur.
Pelanggaran Ham sejak pertama Indonesia merampas sejak 1960
sampai 2015. Khususnya kasus Timika berdarahTentara Nasional Indonesia (TNI)
menewaskan Pemudah gereja katolik dua orang mati di tempat, dan 4 orang masih
rawat di RSUD. Namun pihak kepolisian Dan Tentara Inteljen Memblokade melarang
Aksi damai KNPB.
Aksi bertujuan aksi ibadah secara damai Gereja Tiga Raja, tapi
pihak penegak Hukum Negara Indonesia Melarang memblokade dengan alat Negara
Senjata Lengkap 10 Mobil dan Truk Tahanan satu Pansel anti terror Posisi dan
tentara siaga satu.ini menunjukan Negara belum dewasa dalam HAM. Pada hal Hak
menyampaikan depan umum secara lisan dan tulisan di muka umum dijamin Hukum
Indonesia.
Pihak gereja buka hati suarakan domba-domba yang telah dibunuh
didepan gereja, Koperapoka Mingu kemarin Gereja harus bersuara jangan diam.
Kami ini manusia bukan binatang setiap hari Militer berburu orang Papua secara
kelihatan maupun seara diam-diam.
Berikut Foto-fotonya:
0 komentar:
Posting Komentar