“Mereka yang pergi untuk ketemu Kapolres Yahukimo itu
 orang-orang PNS. Bukan mewakili tokoh masyarakat, agama, pemuda dan 
perempuan. Jadi pernyataan Kapolres tentang masyarakat mendukung kinerja
 Kapolres itu tidak benar. Ini pembohongan publik,” tegas Ketua KNPB 
Yahukimo, Markus Suhuniap kepada Jubi, Rabu (8/7/2015) dari Yahukimo.
Ketua PRD Yahukimo kepada Jubi mengatakan, upaya 
pernyataan Kapolres Yahukimo itu hanya untuk mencari perhatian agar 
mendapat simpati dari masyarakat untuk tetap berkarya di Yahukimo karena
 disinyalir akan dipindahkan.
“Kapolres jangan jadikan masyarakat sebagai objek. Hentikan pernyataan-pernyataan omong kosong di media massa,” tegasnya.
Bazoka Logo, Jubir KNPB Pusat saat dikonfirmasi Jubi,
 menegaskan agar aparat Kepolisian di Yahukimo terutama Kapolres 
menghentikan pemberitaan-pemberitaan yang tidak benar. Karena apa yang 
dikatakan Kapolres kepada media adalah omong kosong.
“Rakyat Papua hari ini tidak bodoh. Karena rakyat 
Papua tidak sedang berada dalam zaman batu. Pernyataan Kapolres dan 
Kabid Humas Polda Papua ini seakan-akan mau katakana mereka sedang kerja
 yang baik untuk rakyat Papua. Sebenarnya mereka inilah yang aktor utama
 menciptakan konflik di Papua,” tegasnya.
Menurut Bazoka, pertemuan itu bukan inisiatif 
kelompok masyarakat, tetapi atas inisiati Kapolres. Menurutnya, sangat 
tidak masuk akal masyarakat mendukung Kapolres yang sering memimpin 
aparatnya melakukan kekerasan terhadap masyarakat.
“Masyarakat tidak senang dengan aparat di Papua. Kapolres jangan tipu-tipu rakyat sudah. Orang Papua sudah pintar,” katanya. (Arnold Belau)
sumber http://tabloidjubi.com
sumber http://tabloidjubi.com
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar