KNPBNEWS--
 Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (KNPB), seluruh 
Pengurus KNPB Wilayah dan KNPB Konsulat serta atas nama Bangsa Papua 
sorong sampai Merauke menyampaikan terima kasih kepada tujuh (7) negara 
Pasifik yang mengankat isu West Papua di PBB.
Kami
 patut bersyukur kepada Tuhan karena selama kurang lebih 50 tahun suara 
rakyat Papua dibungkam oleh kolonial Indonesia di West Papua, tetapi 
perjugan suci rakyat Papua itu bisa didengar oleh 193 negara anggota PBB
 tahun ini dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.
Berikut
 adalah 7 negara dari Pasfik yang angkat isu West Papua pada saat pidato
 kenegaraan di Sidang Majelis Umum PBB ke-71 dan pernyataannya:
- PM Solomon Islands (Manasseh Sogavare)
- PM Tuvalu (Enele Sosene Sopoaga)
- PM Vanuatu (Charlot Salwai Tabimasmas)
- PM Tonga (Samuela Akilisi Pohiva)
- Presiden Marshall Islands (Hilda C. Heine)
- Presiden Nauru (Baron Divavesi Waqa)
- Permanent Reprentative Palau Mr.Caleb Otto
- Perwakilan Pemerintah Solomon (Barrett Salato)
Pidato
 dari 7 negara ini dibantah oleh Indonesia tetapi, apa yang dilakukan 
oleh delegasi Indonesia adalah hanya pencitraan nama baik ibarat "lepar 
batu sembunyi tangan".
Mengapa
 tidak mengijinkan wartawan Asing (Internasional), Pelopor Khusus PBB 
dan tim Pencari Fakta yang diminta oleh Forum Kepulauan Pasifik (PIF) 
masuk ke Papua? Mengapa Indonesia menutupi akses pantauan dunia 
Internasional secara langsung di Papua?
Dengan
 pertanyaan diatas, kami yakin negara pedukung di pasifik dan negara 
lain di dunia mengerti bahwa, Indonesia sedang menutupi sesuatu. 
Bantahan dan tuduhan Indonesia terhadap negara Pasifik di sidang PBB 
tersebut adalah hanya pencitraan nama baik.
Segala
 upaya Indonesia untuk mempertaahankan kolonialismenya di West Papua dan
 berusaha menyebunyikan kebusukan mereka tetapi, kami percaya bahwa 
tidak akan bertahan lama, sebab tahun ini 7 negara yang bicara dan tahun
 depan akan meningkat, banyak negara akan bicara di PBB dan akan ada 
resolusi PBB untuk West Papua.
Apapun
 upaya Indonesia di West Papua dan di tingkat Internasional hanya bentuk
 pencitraan saja. Semoga publik Internasional dan PBB tidak ditipu 
dengan kemunafikan Indonesia.
Kebenaran
 terkadang terlambat tetapi kebenaran tidak pernah salah dan tidak akan 
pernah kalah. Sebab selama rakyat Papua belum memberikan hak politik 
untuk menetukan masa depan bangsa maka anak cucu akan bangkit untuk 
terus berjuang. Dan satu hal lagi yang perlu Indonesia ingat adalah, 
masalah Papua bukan masalah regional atau masalah dalam negeri, masalah 
Papua adalah masalah dunia Internasional "Catat kalimat itu dengan baik,
 KNPB bersama rakyat Papua tidak akan diam".
Badan Penurus Pusat (KNPB) Ones Suhuniap Sekertaris Umum
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar