Jayapura,
Jubi – Kelompok masyarakat sipil di Pasifik mendesak Forum Kepulauan
pasifik untuk mengirimkan misi khusus ke Papua Barat.
Menjelang
pertemuan para pemimpin Pasifik (Forum Kepulauan Pasifik/PIF),
masyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah se Pasifik (PIANGO) telah
bertemu di Port Moresby sebelum PIF diselenggarakan pekan depan.
Emele
Duituturaga Direktur PIANGO, kepada Jubi, Sabtu (5/9/2015) mengatakan
dua isu utama yang didorong oleh Piango untuk menjadi agenda utama dalam
PIF adalah perubahan iklim dan Papua Barat.
Emele
mengatakan kelompok itu menginginkan perjanjian internasional yang
mengikta tentang pengurangan emisi gas rumah kaca. Ia juga menambahkan
bahwa masalah Papua Barat perlu diperhatikan oleh para pemimpin Pasifik.
“Kami
memiliki informasi langsung dari Papua Barat tentang kekejaman
pelanggaran HAM. Ya, kami tahu bahwa ini sedang dipertanyakan. Ini juga
mengapa kami mendesak misi pencari fakta atas pelanggaran-pelanggaran
hak asasi manusia. Ini sangat mendesak,” kata Emele.
Emele
menambahkan, PIANGO bersama kelompok masyarakat sipil di Pasifik
meminta para pemimpin Pasifik mendorong Papua Barat dikembalikan dalam
daftar dekolonisasi PBB.
“Pasifik
belum bebas jika Papua Barat belum lepas dari kolonialisme. Seluruh
wilayah Pasifik harus bebas. Kini sebagian wilayah Pasifik yang masih
terjajah seperti bangsa Kanaki akan menentukan nasib mereka sendiri.
Juga Tahiti yang sudah masuh daftar dekolonisasi PBB. Mengapa Papua
Barat tidak bisa? Negara-negara Pasifik punya kewajiban untuk
membebaskan Papua Barat, saudara tua bangsa-bangsa di Pasifik,” kata
Emele.
Secara
terpisah, Jefrey Bomanak dari PNG Union for Free West Papua menegaskan
semua keputusan yang diambil dalam Pacific CSO Partnership Dialogue yang
diselenggarakan dari tanggal 1-3 September di Port Moresby, Papua
Nugini ini akan disampaikan kepada para pemimpin Pasifik.
“Masyarakat
sipil di Pasifik merupakan bagian penting dalam pertemuan PIF.
Keputusan ini akan menjadi rekomendasi masyarakat sipil Pasifik untuk
para pemimpin 14 negara Pasifik yang akan bertemu pekan depan.
Sebelumnya, United Liberation Movement of West Papua dan sekretariat PIF
telah mendorong isu Papua sebagai salah satu agenda utama di PIF.
Desakan ini yang ditegaskan kembali oleh masyarakat sipil se Pasifik,”
kata Bomanak. (Victor Mambor)
0 komentar:
Posting Komentar