Manokwari, Media Papua – Insiden memalukan terjadi di halaman Kantor DPR Papua Barat, Senin (27/7). Bendera Merah-Putih yang berkibar di halaman kantor wakil rakyat terbalik dengan warna putih di atas dan merah di bawah.
Posisi terbaliknya bendera tersebut berlangsung cukup lama, yakni sejak dikibarkan pukul 06.00-12.00 WIT, atau berkibar selama enam jam, tanpa diketahui seorang pun.
Pantauan koran ini, peristiwa bendera terbalik ini diketahui saat sedang berlangsung aksi demo yang dilakukan MRP Papua Barat, mahasiswa dan masyarakat Orang asli Papua, terkait Perdasus Pilkada yang belum disahkan oleh DPR PB.
Bendera tersebut langsung diturunkan untuk diperbaiki atas perintah Kapolres Manokwari, AKBP Johnny E Isir, SIK MTCP, yang saat itu berada di halaman kantor DPR PB. Kapolres selanjutnya, mengambil alih untuk penghormatan bendera, yang kembali dikibarkan 3 anggota Polres Manokwari.
Sekertaris DPR Papua Barat, Yunus Kondororit, mengatakan, pengibaran bendera dilakukan oleh oknum satpam yang bertugas dan bukan oleh staf Sekretariat DPR Papua Barat. Kejadian ini disebut bukan sebagai sebuah bentuk kesengajaan, namun murni merupakan kelalaian petugas.
“Kemungkinan setelah kibarkan bendera ini, Satpam itu langsung pulang tanpa melihat ke atas. Dan, tak satupun dari staf dewan juga yang lihat, sampai diberitahukan masyarakat,” tuturnya.
Atas kejadian ini, selaku pimpinan staf DPR Papua Barat telah melapor kepada Kapolres Manokwari. Dan, pihaknya tidak akan menghalangi jika polisi ingin mengusut kejadian tersebut.
Salah satu tokoh masyarakat, Obet Ariks Ayok-Rumbruren, menyayangkan kejadian pemasangan bendera yang posisinya terbalik tersebut. Aplagi, bendera ini dikibarkan di halaman kantor DPR Papua Barat.
Menurutnya, peristiwa memalukan itu dapat menandakan kelemahan dan kekurangan DPR PB terhadap tanggungjawab yang diberikan Tuhan. Ia berharap, pihak dewan dapat mengintropeksi diri, karena mereka adalah perpanjangan tangan dari rakyat.
Kapolres Manokwari, AKBP Johnny E Isir, mengaku akan berkoordinasi dengan Setwan DPR PB untuk mencaritau motif sebenarnya. “Kami akan selidiki lebih dalam lagi, apakah ini ada unsur kesengajaan atau tidak,” ungkapnya. (mp-11
sumber : http://mediapapua.com/news
0 komentar:
Posting Komentar