728x90 AdSpace

Latest News

Sabtu, 06 Juni 2015

PULUHAN SISWA SMP YPPK LECQCO DARMANVILLE DI SIKSA,ATAU DI PUKUL OLEH TNI POLRI DI ASRAMA BINTANG KEJORA DI KOKONAO.



PULUHAN SISWA SMP YPPK LECQCO DARMANVILLE  DI SIKSA,ATAU DI PUKUL OLEH TNI POLRI DI ASRAMA BINTANG KEJORA DI KOKONAO. 

YUKUDEI News. Ras Malanesia baik anak-anak sekolah maupun rakyat sipil di Papua Barat terus di Bunuh dan di siksa Secara Sistematis dengan berbagai macam cara yaitu : Melalui makanan,minuman obat-obatan,baik secara terlihat maupun secara tersembunyi di berbagai tempat di Papua barat dari sorong sampai samarai dengan tujuan Pemusnaan Etnis Malanesia di Papua Barat. Kemudian beberapa hari lalu puluhan siswa di siksa dan dipulkul oleh TNI dan POLRI di Kabupaten Kokonao. 

Berikut kronologi singkat yang terjadi :

 Puluhan siswa di YPPK Lecqoco Darmanville kokonao saat mereka makan siang di kediamannya atau di asrama  Bintang kejora, beberapa siswa tidak mendapatkan lauk atau sayur kemudian antara 1 satu dari beberapa siswa yang tidak dapat lauknya  tidak menerima baik lalu ia menendang bangku yang berada di samping kiri kemudian selanjutnya ia tidak makan karena tidak ada lauk.

Esoknya setelah pulang dari Sekolah beberapa menit kemudian kepala sekolah tiba dan ia memaksa membersihkan ruangan asrama di lantai 2 ( dua ) di asrama tersebut. Kemudian beberapa siswa ungkap bahwa kami harus makan dulu selanjutnya kami akan laksanakan sesuai perintah pak guru kata beberapa siswa namaun kepala sekolah itu tidak menerima apa yang di ungkap oleh siswa siswi itu kemudian di asrama tersebut tidak mendengar lalu, Pembina asrama mengungkap kepada pak guru bahwa bapa mengapa anda tidak komunikasi dengan saya sedangkan saya Pembina asrama di sini ungkap Pembina asrama kemudian selanjutnya kepala sekolah keluar dan ia pergi ke  asrama yang sebelah kanan dari asrama bintang kejora. 

Selanjutnya beberapa menit kemudian Tiba beberapa siswa dari asrama yang sebelah kanan dari asrama tersebut lalu, marah siswa yang ada dalam asrama bintang kejora lalu,mereka membersihkan asrama tersebut di lantai 2 (dua) kemudia saat mereka bekerja atau membersihkan ruangan lantai 2, dua ada seorang siswa yang mengungkap bahwa sebenarnya setiap asrama pasti ada Pembina tetapi mengapa pak guru yang menyuruh kami. Lalu seorang siswa tidak menanggapi apa yang ia ungkap lalu, melempar dengan gelas kaca lalu,siswa tersebut ia sei dan mengenai kepala sekolah di testa sehingga luka tergores di testa selanjutnya kepala tersebut tidak menerima sehingga ia menelpon polisi dan tentara sekitar jam 04:45 wpb kemudian beberapa jam kemudian muncul TNI dan POLRI pada jam 07:25 wpb lalu, mereka menyuruh siswa-siswa yang belajar di asrama Bintang Kejora segera keluar dan mereka suruh buka baju dan memukul siswa-siswi di asrama tersebut sampai muka bengkak-bengkak.

Pada saat TNI dan POLRI memukul siswa-siswi sambil memukul mereka menanyakan bahwa Perkembangan status politik papua merdeka di papua, mereka pukul Tanya pukul Tanya masalah perkembangan papua merdeka itu. Dan TNI POLRI mengungkap kepada siswa-siswi bahwa jangan coba-coba siswa siswi di sekolah ini berbicara papua merdeka seandainya kalau kami kedapatan berarti kami langsung tembak kamu ungkap TNI dan POLRI. Kemudian TNI POLRI mengambil nama-nama siswa siswa di asrama tersebut dan ungkap bahwa kami akan bawah nama-nama ini ke Kapolres 32.  Dan  juga mereka menanyakan bahwa di kokonao siapa-siapa yang biasa bicara papua merdeka. lalu siswa menjawab : apa yang bapa dorang Tanya itu kami tidak tahu kami ini anak anak sekolah semua kata siswa di sekolah tersebut itu.
Ungkapan Kronologis diatas terjadi pada :
Hari Sabtu 23 Mei 2015 sekitar Jam 07:25 s/d 10:00 wpb Tempat SMP YPPK LECQCO DARMANVILLE KOKONAO…jumlah siswa yang disiksa atau dipukul oleh TNI dan POLRI adalah 76 siswa dan semua yang disiksa adalah semua laki-laki.

                        Berikut foto-foto saat TNI dan POLRI menyiksa siswa-siswi.




PULUHAN SISWA SMP YPPK LECQCO DARMANVILLE  DI SIKSA,ATAU DI PUKUL OLEH TNI POLRI DI ASRAMA BINTANG KEJORA DI KOKONAO.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Top